Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Korban Hoax Covid-19 di Simalungun Pak Rinaldi Tegaskan, "Kalau Bupati Yang Buat Hoax Tentang Keluarga Saya, Harus Dia Juga Yang Minta Maaf dan Klarifikasi".

Senin, 13 April 2020 | 19:49 WIB Last Updated 2020-04-14T02:54:26Z
Foto Pertemuan dirumah Pak Rinaldi

Reporter : TA

Simalungun  || Pak Rinaldi yang merupakan suami dari almarhumah Sriwati warga gang Inpres, Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Minggu, 12/04/2020 menyampaikan keluhan dan tindakan tegasnya dalam upaya memperbaiki nama baik dan untuk pemulihan sosialitas serta ekonomi keluarganya yang menurut Pak Rinaldi bahwa Bupati Simalungun JR Saragih telah membuat kekacauan, keonaran di kalangan masyarakat dan khususnya keluarga terkait pernyataan Bupati di siaran televisi yang menyebutkan Almarhumah istri, ibu dan pekerjanya positif covid-19 dan merupakan temuan yang 'Luar Biasa'.


Dihadapan awak media, Camat kecamatan Siantar dan Kapolsek Bangun, Pak Rinaldi menjelaskan bahwa istrinya meninggal dunia di  Rumah Sakit Vita Insani (RSVI) Pematangsiantar. Setelah almarhumah menghembuskan nafas terakhir pukul 02.30 Wib, senin 06/04/2020, pihak rumah sakit memberi pengertian kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemeriksaan pada jenazah terkait virus Covid-19. Lalu adik saya pulang kerumah saya dirambung merah, tapi sesampai dirumah saya sekitar pukul 05.30, keluarga saya dikejutkan dengan kedatangan yang mengaku dari dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun yang menyatakan istri saya meninggal karena terjangkit virus Corona (Covid-19). Sementara dari rumah sakit Vita Insani belum ada keluar hasil test nya, hasil test itu sekitar pukul 08.00 wib baru keluar hasilnya. Dan itupun hasilnya almarhumah istri saya dinyatakan negatif Covid-19. Hal ini membuat keluarega saya langsung dijauhi warga dan sontak kabar ini menyebar kemana-mana. Setelah jenazah istri saya dikebumikan dengan SOP covid-19. Saya mendapat kabar bahwa Bupati Simalungun, JR Saragih umumkan di siaran televisi bahwa istri saya, ibu saya dan pekerja saya positif Covid-19, sementara Rumah sakit Vita Insani selaku yang menangani jenazah istri saya menyatakan hasil testnya Negatif Covid-19. Jadi saya merasa disini pak bupati menyebarkan informasi bohong (Hoax). Hasil dari rumah sakit Vita Insani saja jelas menyatakan almarhumah istri saya Negatif Covid-19, tapi kenapa pak bupati bilang Positif Covid-19 ?. Yang lebih sadis lagi, yang datang kerumah saya subuh - subuh yang mengaku dari Dinas Kesehatan Simalungun. Hasil test belum dikeluarkan rumah sakit Vita Insani, tapi mereka sudah sebarkan informasi di sekitar rumah saya bahwa istri saya meninggal karenaterjangkit virus Corona (Covid-19).


Lanjut Pak Rinaldi, "saya minta tolong lah kepada Bapak Camat dan Bapak Kapolsek, agar menyampaikan hal ini kepada Bapak Bupati. Kehidupan kami sudah kacau balau karena informasi yang dibuat dinas kesehatan dan pak bupati. Jadi saya minta agar Pak Bupati sendiri yang mengklarifikasi dan perbaiki informasi itu. Hanya itu permintaan saya, agar kehidupan kami bisa pulih, dan masyarakat di kabupaten Siamlungun juga tidak resah, Pak bupati orang nomor satu di kabupaten Simalungun, begitu informasi yang kami anggap salah di perbuat beliau, begitu juga perbaikan kesalahan itu harus beliau yang membuatnya sendiri", tutup Rinaldi.

Pak camat dan Kapolsek dalam menanggapi pernyataan pak Rinaldi mengatakan bahwa mereka sudah sampaikan permintaan pak Rinaldi melalui sekda. Dan mudah - mudahan beberapa hari kedepan ada tanggapan dan tindakan yang positif, Jelas pak camat.
×
Berita Terbaru Update