Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Proyek Dana Desa Tahap I Nagori Baja Dolok, Kecamatan Tanah Jawa Dikerjakan Asal Jadi. APH Diminta Usut Pertanggung-jawaban Pangulu.

Minggu, 26 April 2020 | 07:03 WIB Last Updated 2020-04-26T14:03:56Z

Reporter : SAP

Simalungun  ||  Proyek Dana Desa Tahap l Tahun Anggaran 2020 di Nagori Baja Dolok Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun dianggap bermasalah karena dikerjakan asal jadi bahkan dinilai menimbulkan masalah baru.

Hal itu terlihat dari beberapa proyek yang dikerjakan pangulu yakni paret pasangan dan Rabat beton yang diduga dikerjakan tidak sesuai Juklak dan Juknis sehingga hasilnya tidak signifikan seperti temuan reporter media ini bersama rekan media lainnya di huta 2 Nagori Baja Tanah Jawa beberapa waktu yang lalu.

Terkait Parit pasangan yang dianggap menimbulkan masalah baru, salah seorang warga yang berhasil diwawancara namun tidak ingin namanya disebutkan mengatakan, "Adapun air menggenang itu karena paret pasangan yang baru dipasang lebih tinggi kurang lebih 15 CM dari pada paret pasangan sebelumnya, jadi air tak bisa mengalir kebawah sana", ungkapnya sembari menunjuk air yg menggenang.


Lebih lanjut dia(warga) sudah mengingatkan pangulu agar parit pasangan yang sedang dikerjakan dibuat sama tinggi dengan parit pasangan yang lama agar airnya langsung bisa mengalir namun pangulu  berdalih takut kena sorot, "ahh nanti aku kena sorot karena parit pasangan sekarang ketinggiannya harus 50 CM", ungkapnya menirukan pangulu saat itu.

Hal senada diungkapkan oleh ibu ibu yang saat itu sedang berkumpul coba ditemui disekitaran lokasi membenarkan memang air menggenang sehingga jika musim kemarau maka air akan berubah kelat dan hitam yang akhirnya menjadi sarang nyamuk, "ya untuk mengantisipasi kami rajin Semprot lah pak", ungkap ibu serasa pasrah. Menurut mereka pangulu berjanji akan buat solusinya namun mereka belum tau realisasinya.

Selanjutnya reporter media ini bersama rekan media lainnya melanjutkan perjalanan ke proyek Rabat Beton Yang juga sudah rampung dikerjakan, tak ayal Volume Rabat beton tidak sesuai dengan yang tertera di Plank Proyek, dimana di Plank proyek tertera Tinggi adalah 0,15M, namun kenyataan dikerjakan 0,12M. Memang sebagian tinggi Rabat beton pas 0,15 M  artinya pengerjaanya dikerjakan asal jadi sehingga hasilnya tidak sama rata.

Sebagai tambahan bahwa beberapa hari sebelumnya reporter media ini telah melakukan investigasi ketika pengerjaan proyek sedang berlangsung. Pantauan ketika itu sebagian para pekerja juga tidak memakai APD  seperti ; Sepatu Buts, sarung tangan dan masker. Namun ketika itu tidak ada TPK yang dapat dikonfirmasi terkait APD para pekerja, dan pangulu juga tidak berada dikantornya. Selanjutnya pada hari Sabtu 25/04/2020 sekira pukul 14:00 bersama rekan media lainnya kru media ini coba lakukan investigasi lanjutan.

Namun ada yang mengherankan karena saat itu seluruh Plank Proyek yang sebelumnya ditempelkan dilokasi proyek tidak satu pun detemukan dilapangan, hal itu dianggap Ganjil oleh kru media lainnya seperti ungkapan Azis Sugianto wartawan Fikiran sumut sehingga ia mengharap agar APH segera Turun kelapangan dan segera usut proyek yang dikerjakan oleh pangulu tersebut.

Selanjutnya ketika hal itu coba dikonfirmasi kepada Pangulu Nagori Baja Dolok, yang disampaikan melalui pesan whatsAPP, Jumawan Sp tidak memberikan jawaban meskipun pesan telah ceklis dua biru dan panggilan sebanyak 3 kali juga tidak diangkat yang bersangkutan sampai berita ini dilayangkan ke meja redaksi.
×
Berita Terbaru Update