Reporter : SAP
KABUPATEN SIMALUNGUN - SUMUT
Sungguh Masuk kategori diluar perikemanusiaan perilaku kedua karyawan Toko Alfamart Tanah jawa ini, yang berada di Kelurahan Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.
Ia bernama Irfan Andrewilek Bagariang (LK) bersama rekannya Indah (PR) yang disaksikan beberapa rekannya diduga tega menyekap seorang anak perempuan hingga setengah hari sebut saja namanya Melati yang masih duduk di Kelas 5 SD.
Anak tersebut mereka sekap di salah satu ruangan di Alfamart tempat mereka bekerja karena diduga mengambil sebuah boneka kecil tanpa membayarnya di Kasir.
Informasi dihimpun Jumat 12/03/2021 sekira pukul 18:00 WIB, menurut keterangan orang tua korban yang di sampaikan berdasarkan pengakuan putrinya, kejadian penyekapan berlangsung pada jumat 05/03/2021 mulai pukul 12:00 WIB hingga pukul 18:00 WIB.
Bermula ketika putrinya Melati seperti biasa pergi ke sekolah menghantarkan tugas tugas sekolah, setelah pulang dari sekolah putrinya menaiki becak menuju pekan/pasar tanah jawa tempat angkutan umum menuju rumah orang tuanya. Sembari menunggu angkutan menuju kampungnya Melati hendak membeli jajanan yang berada di depan toko Alfamart Tanah Jawa.
Ketika lagi menunggu jajanan dibungkus pandangan korban tertuju pada sebuah boneka yang berada didalam Toko Alfamart. Penasaran, melati coba masuk kedalam toko, setelah melihat boneka rasa ingin memiliki pun sangatlah besar. Oleh karena begitu sangat menyukai boneka tersebut namanya naluri kekanak kanakan ditambah tak mengerti hukum, korban mengambil Boneka tersebut dan memasukkan kedalam tas miliknya.
Selanjutnya karena merasa curiga dengan korban pegawai mendekat sehingga korban berusaha lari karena merasa ketakutan, melihatnya agak berlari, irfan salah satu penjaga toko menangkap nya selanjutnya dia dan rekannya indah membuka tas milik korban. Melihat ada sebuah boneka kedua karyawan tersebut langsung coba mendorong Melati kesebuah ruangan diduga gudang karena penuh dengan karton karton bekas.
"kakak sama abang itu memegang tanganku, lalu kakak itu mendorong dorongku ke sebuah ruangan sambil berkata "masuk masuk sana masuk",disana aku ditinggal sendirian, tas ku ditahan kakak itu makanya aku kehausan gk minum sampe sore. Buku ku juga diperiksain mereka dan mengoyaknya, aku juga ditanyai tapi gak kujawab karna sudah takut kali",
ungkap L. Manik menirukan pengakuan putrinya sembari terharu membayangkan rasa ketakutan yang dialami oleh putrinya.
Lebih lanjut, sementara itu dirumahnya ibu dari korban melati sudah mulai resah dan takut karena hingga pukul 14:00 WIB, putrinya tak kunjung pulang sehingga coba menghubungi ayah korban dan memberitahukan putri mereka belum juga pulang kerumah.
Khawatirkan keadaan putrinya, L. Manik coba menghubungi pihak sekolah namun informasinya sudah pulang. Bercampur khawatir dan rasa berdebar, ayah anak tersebut menghubungi rekan rekannya di Tanah Jawa untuk menyisir semua lokasi setiap angkutan di periksa, sempat juga membuka CCTV beberapa toko diareal pekan / pasar Tanah Jawa, hingga pukul 18:00 WIB pencarian tak berhasil.
Tiba tiba telefon genggam L.Manik berdering dan ternyata istrinya memberi kabar bahwa putri mereka sudah pulang, ayah korban beranjak pulang dan sesampai dirumah dilihatnya karyawan Alfamart. Mendengar cerita karyawan tersebut darah tinggi L.Manik memuncak karena merasa sedih, batinnya tidak terima karna hanya sebuah boneka kecil anaknya harus ditahan hingga 6 jam.
Sehingga dia berniat menghantam kedua karyawan Alfamart tersebut, namun niat diurungkan karena dia melihat mental anaknya lagi drop, bahkan dia rela membayar boneka tersebut agar bisa memulihkan ketraumaan putrinya.
Waktu berjalan satu minggu, namun sepertinya kejiwaan putrinya tidak seperti biasanya. Yang biasanya periang namun kebelakang hari makin pendiam,
"sekarang dia gak mau lagi jumpa dengan teman temannya, beribadah ke gereja juga sudah tidak mau lagi sehinggga kami dan keluarga berniat membuat sebuah acara dalam adat batak disebut"Paulak Tondi", ungkapnya.
Selanjutnya ayah melati bersama Keluarga coba mengajak pihak perusahaan untuk berkoordinasi terkait keadaan melati yang dimediasi oleh Bhabinkamtibmas Bripka J. Tampubolon namun sepertinya pihak perusahaan lepas tangan sehingga dalam hal ini keluarga korban merasa sangat kecewa dan akan membuat pengaduan ke Polres Simalungun.
Agar memiliki keseimbangan informasi awak media simalungun.delinewstv.com coba klarifikasi kepada karyawan Alfamart terduga pelaku penahanan anak dibawah umur tersebut.
Indah ketika dikonfirmasi menyatakan tidak ada menyekap Korban, kami hanya mengamankan disebuah ruangan. Ketika ditanya bagaimana kronologis kejadian indah tidak bersedia memberi komentar
"hubungi bapak aja kepala pengamanan kami, sudah kami sampaikan ke bapak itu, kami tidak bisa berkomentar lagi", cetusnya kurang bersahabat.
Sementara itu Sanggam Manik selaku tokoh masyarakat sangat menyesalkan kejadian penahanan seorang anak gadis dibawah umur hanya karena masalah sepele,seharusnya kita tidak boleh merusak mental anak itu,
"sudah keterlaluan Alfamart itu, apakah tidak ada SOP perusahaan didalam menangani hal semacam ini, seharusnya mereka lapor ke Kepling atau Lurah setempat atau juga menghubungi pihak kepolisian ketika terjadi sebuah masalah biar hukum yang menentukan bukan bertindak sendiri. Lalu ketika terjadi korban mengalami jatuh sakit akibat sudah kelaparan bagaimana jadinya? dasar tidak berperikemanusiaan " ,ungkapnya sambil geleng geleng.
Sedangkan Pedro selaku oknum pengawas keamanan Alfamart yang dimaksud ketika coba dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp terkait kejadian penyekapan anak dibawah umur yang dilakukan oleh karyawan Alfamart dan bagaimana koordinasi antara pemerintah setempat dengan perusahaan terkait keberadaan perusahaan di wilayah Tanah Jawa belum berhasil dihubungi, namun pesan yang dikirimkan sudah masuk